Jumat, 26 Oktober 2012

membeli waktu


Tuhan melalui celah kecil di hatiku
Aku mengerti tidak semua hal berjalan sempurna

Aku harus mengiinjak ribuan kerikil untuk sampai ke jalan setapak
Aku harus melalui deburan ombak utk sampai ke tepi
Dan aku harus menghadapi setiap persoalan untuk menjadi dewasa

Demi segala hal yg aku sayangi dan aku pertahankan
Ijinkan aku membeli waktu jika memang kini waktu terlalu mahal untuk ku buang sia2

Ijinkan aku membeli waktu dan Kau biarkan aku berdiri di bawah hujan
Meresapi setiap tetesnya sebagai air mata suci pembasuh lara

Ijinkan aku membeli waktu dan Kau biarkan aku duduk bersamanya
Memahami setiap letih dan kerinduan yg tak bisa lagi ditahannya

Ijinkan aku membeli waktu dan memperbaiki segalanya demi mereka yg menyayangiku

jangan padam


 Aku akan mengubah awan kelabu jadi langit malam
Aku biarkan mentari jingga, dan usir cahaya ke ufuk
Jangan padam
Aku tak bisa menatap matamu jika hanya ada kosong
Aku takkan berarti bila tak bisa membuatmu tersenyum
Jangan padam
Aku masih perlu bintang di malamku
Atau akan akan buta menghadapi temaram
Jangan padam
Tetaplah jadi terang untu hatiku
Tetaplah bertahan meski cahayamu selalu berkedip
Dia bukan akan padam,hanya ingin menyapa
Jadi bertahanlah :)

Kamis, 18 Oktober 2012

Dunia berantah


Saat aku melangkah
Melintasi sudut gelap di hatiku
Tak menemukan suatu apapun selain sepi
Gugur dedaunan
Semilir angin malam
Dan cahaya bintang
Ku nikmati sendiriku
Di tengah kosong berkepanjangan
Lama waktu bergulir
Tapi malam ku tak pernah usai
Tetap sisakan bayangmu di benakku
Tenggelam dalam dunia berantah
Dan meniti pada ujung yang samar..

Dalam ingatan


Malam adalah di mana aku bisa menjelang duniaku sendiri
Merangkai mimpi di masa depan
Atau hanya sekedar diam dan menerawang
Sejak detik-detik indah dengan mu jadi lebih mahal
Aku tak pernah melewatkan malam sia-sia
Aku menahan mata terpejam
Demi menangkap bayangmu dalam ingatanku
Memutar ulang semua memori kita
Dan mengais apapun yang tersisa di dalamnya
Bodoh memang
Tapi setidaknya aku merasa memilikimu
Meski hanya dalam ingatan

pasir hambur


Aku melihatnya saling beradu.,
Menggulung segala di dalamnya
Bertabrakan lawan arah dan berubah riak
Bersama angin siang yg menerbangkan butiran basah

Remasan pasir ditanganku makin erat
Membuatnya hambur satu persatu ke tanah
Perih,
Tapi seperti inilah..

Satu persatu kepingan di diriku terlepas
Menyisakan bekas luka merah
Salahku menggenggamnya terlalu erat
Dan kini harus aku terima

Saat aku tak mungkin lagi mengerjarnya
Sebab pasir itu telah tersapu ombak
Di sini tersisa pasir asing
Dan adalah pilihanku apakah akan memungutnya...