Senin, 09 Desember 2013

Yang terhilang


kamu tau
aku benar-benar ingin mengatakan semuanya dihadapanmu
aku tidak menyukai saat-saat seperrti ini
saat aku harus merasa asing pada apa yang aku kenal baik
saat aku merasa semuanya seolah diambil paksa dari hariku
aku kehilangan banyak waktu bersamamu
aku kehilangan banyak alasan untuk membuatmu tersenyum
aku kehilangan banyak kesempatan untuk bisa mendengar kisahmu
lalu aku merasa aku mulai kehilangan bentuk di matamu
setiap kali kita bertemu
setiap kamu dengan mereka
setiap seharusnya kita saling menyapa
tapi aku hanya menemukan abuabu dimatamu
lalu dimana bayangku kamu taruh?
Bahkan menciptakan lekuk senyum mu pun aku tidak bisa
Apakah aku benarbenar kehilangan kamu?
Apa aku membuang terlalu banyak waktu dan  terlambat menyadari ada yang salah diantara kita
Tolong beritahu aku

Nanti sebentar lagi


Pada sebuah siang,
Bersama langit mendung penuh capung
Kurasa takutku memuncak
Saat akhirnya aku sadar
Kamu membutuhkan dia
Dan nanti, sebentar lagi
Hanya namanya yang akan terucap olehmu
Hanya bila dia bergurau dan kamu bisa tersenyum
Hanya bila dia berkata demikian
Lalu kamu pasti menurutinya
Kamu akan menghabiskan waktumu dengannya
Menceritakan apa saja yang kamu lihat dan alami
Lalu dia menjawab sekenanya
Dan kamu semakin mencintai dia
Kamu akan memukul pelan dia
Dan berfikir kamu benar2 bahagia bersamanya
Kamu akan mengatakan pada dunia
Kisahmu sedang dimulai
Dan hari itu akan jadi dilema terberatku
Yah tentu saja
Aku akan membiarkan sahabat baikku menghabiskan waktu berdua dengan kekasihnya
Memberi perhatian sepenuhnya
Dan nanti, sebentar lagi
Aku akan lenyap dari hatimu
Aku akan tertinggal
Dan kamu akan lupa di mana aku
Sedangkan dulu setiap waktu
Kamu meyakinkan hatiku
Bahwa kamu takkan lupa
Lantas sekarang aku berfikir
Aku bisa diam melihatmu bahagia
Tapi aku akan bersusah payah mengatur langkah gontai ku
Atau aku diam dan meninggalkanmu
Lalu aku akan menangis siang malam merindukanmu
Tapi tentu saj asatu atau keduanya
Kamu akan mengatakan hal yang sama
Semua terserah padaku
Sedang kamu tidak mengerti
Bagaimana ini dimulai atau diakhiri
Dan sebenarnya aku hanya takut
Takut kamu meninggalkan aku
Bersama segala ketergantunganku akan hadirmu
Jadi nanti, sebentar lagi
Akan jadi seperti apa persahabatan kita

when i finally lost you


Semua terjadi begitu saja
Air akan tetap mengalir
Udara pasti berhembus
Langit masih membagi diri siang malam
Tapi entah mengapa rasa itu hilang
Hilang begitu saja tanpa jejak
Aku mencarinya
Aku berusaha menolak bahwa ini nyata
Aku menahan diri untuk siap
Ya, percayalah
Aku menggali semua kenangan kita disela waktu tidurku
Membayangkan senyummu dalam kerapuhanku
Aku berusaha berdiri
Aku berusaha bangun setiap hari
Hanya demi mengharap sesuatu itu kembali
Atau mungkin alam memberi pertanda
Tapi semuanya kosong
Aku hanya terus menunggu
Bersama rindu yang terendap
Bersama memori yang kusut ku bolak-balik
Aku tidak menemui cahaya
Mungkinkah ini saatnya
Ketika aku lupa cara membuatmu tersenyum
Ketika aku menemukan alasan untuk meninggalkanmu
Ketika aku,entah, begitu saja melepaskanmu
Ketika kamu mungkin sudah nyaman dengan duniamu
Lalu sekarang aku hanya kepingan
Dari jutaan puzzle yang kamu telantarkanbukan,
Mungkin kamu hanya sedikit lupa
Tapi..ah
Aku tidak melihat kamu menahanku
Mungkin ini tiba waktunya
Ketika apa yang ku takutkan terjadi
Mungkin kamu akan hilang
Dan aku tertinggal
Saat aku lupa mempertahankanmu
Saat aku perlu diingatkan
Dan kamu hanya diam
Sekarang aku benar-benar lupa
Separuh tersiksa tapi aku lega
Aku ingin melepasmu tapi tidak sekarang
Bukan dengan cara ini

Siapa aku


Hati tak selalu bisa berkompromi
Sekalipun fikiranku menolaknya
Bayangnya masih selalu ada
Firasat-firasat yang terkadang muncul di tidur malamku
Menimbulkan resah tak beralasan

Tapi ketika semuanya terbukti
Dan aku menemuimu berlinang air mata
Mana mungkin aku bisa diam
Kecuali hati kecil sudah terobek habis
Aku genggam tanganmu
Berharap setidaknya kamu nyaman dengan kehadiranku
Aku berusaha menatap matamu dalam
Mencoba mencari letak luka bisu itu
Tapi pandanganmu berbalik menusukku
Menggali rasa yang sempat ku kubur dalam
Mencoba membuktikan bahwa diamku palsu
Tentu saja aku kelu
Cara mu membalik keadaan
Menarik ulur perasaanku
Membuatku membencimu
Lalu membuatku mengkhawatirkanmu setengah mati
Tidak mudah memutuskan
Jadi aku ini siapa dimatamu?

Salahkah jika


Rindu itu terendap di dasar diriku
Mungkin terlalu lama aku diamkan
Hingga akhirnya tertimbun dan menjadi kerak yang sulit dihancurkan
Salahkah aku, jika suatu malam aku terjaga
Dan menghapus air mata yang tak kunjung mengering
Salahkah jika aku menerawang  jauh
Dan lalu merindukanmu
Salahkah aku berfikir
Dan kemudian menyadari kita sudah sedemikian jauh

Dua tahun yang kita bangun dari nol
Dari saat dimana kita tidak percaya satu sama lain
Dari saat semua awalnya hanya lelucon
Tapi salahkah jika kemudian rasa nyaman itu muncul
Dan aku merasa terlengkapi

Hari itu aku hanya bisa merenung,
Memutar ulang hampir semua memori kita
Semua tawa mu semua yang membuatku menyayangimu
Salahkah aku jika aku menginginkannya lagi
Lalu aku membaca ulang semua pesan singkatmu
Tersenyum, dan semakin dalam merenangi ingatanku
Salahkah jika aku berfikir ini menyakitkan?

Bukankah kita sudah bersepakat untuk saling menyayangi selamanya
Bukankah kita bermimpi menjadi sahabat selamanya
Bukankah kamu selalu melarangku meninggalkanmu
Bukankah kamu yang berjanji untuk selalu menerimaku apa adanya
Dan bukankah aku juga berjanji untuk selalu disampingmu
Bukankah aku berjanji untuk tidak meninggalkanmu
Bukankah aku berjanji akan lebih menyayangimu setiap hari
Bukankah aku berjanji membuatmu tersenyum dengan cara ku?

Apa memang semua tinggal janji yang tak sempat kita tepati
Apa dua tahun ini hanya sekedar mimpi yang tak bisa di wujudkan
Lalu kenapa kita bertahan jika memang meragukan
Kenapa kita seolah beriringan melawan segalanya
Kamu yang selalu menopangku untuk senantiasa bangkit
Dan aku yang menggenggam erat tanganmu agar tak terlepas
Jadi bagaimana bisa kita berjalan berlawanan arah?

Apa semua janjimu hanyalah kata?
Apa kita tidak bisa mengulangnya sekali lagi
Dan biarkan aku selalu mengalah
Jika memang itu bisa membuatmu bertahan